Senin, 31 Oktober 2011

presentasi

Presentasi
prestasiadalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
b. Pengertian Belajar
Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :
1) Cronbach memberikan definisi :
“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.
“Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari
pengalaman”.
2) Harold Spears memberikan batasan:
“Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen,
to follow direction”.
Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,
mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
3) Geoch, mengatakan :
“Learning is a change in performance as a result of practice”.
Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Apa itu presentasi?
Menurut pengalaman penulis, presentasi adalah berbicara di depan publik atau audience, atau penguji kalau presentasi kita adalah sebuah ujian. Nah, jenis presentasi yang akan kita bahas adalah tentang presentasi ujian. Misalnya sehabis Prakerin (praktek kerja industri) atau mempresentasikan Tugas Akhir. Sama halnya dengan penjual, yang menjual barang atau jasa, presenter (orang yang melakukan presentasi) juga menjual. Hanya saja yang dijual adalah informasi. Oleh karena itu, perlu diketahui kalau orang presentasi harus berpikir bahwa mereka adalah menjual. Tidak terkecuali siswa yang telah melaksanakan prakerin atau menghadapi ujian tugas akhir. Mereka menjual informasi tentang apa yang mereka lakukan di tempat praktek kerja industri, atau mempresentasikan tugas akhir mereka di depan penguji. Mereka menjual informasi demi sebuah nilai. Itulah reward-nya. Simple sebenarnya.
Mengapa ada presentasi?
Well, pertanyaan yang simple tapi butuh penjelasan yang bertele-tele. Mengapa harus ada presentasi, kenapa kita nggak ngumpulin laporannya saja. Kan guru bisa membaca dan menilai kita dari laporan TA atau PI misalnya. Semua pasti ada alasannya. Jika kita berpikiran bahwa presentasi adalah sebuah keharusan untuk menerima nilai demi kelulusan, itu salah. Kita berpikir sedikit lebih maju. Tanamkan di otak kita, bahwa kita harus bisa menjual diri kita. Kita harus memperlihatkan siapa diri kita, bisa apa saja, itulah alasannya kita berada di dunia ini(wesss, bahasanya terlalu apa gitu…). Hubungannya dengan presentasi adalah kita harus mengatakan pada mereka (penguji) tentang kegiatan kita pada waktu prakerin. Sisi positif lainnya ialah, kita dilatih untuk berbicara di depan orang lain yang mempunyai kedudukan, kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kita. Kita dilatih untuk itu. Jadi, berpikirlah positif.
Dimana kita presentasi?
Kita melakukan kegiatan presentasi di suatu ruangan tertutup dan hanya ada beberapa orang yang melihat kita presentasi. Tidak menutup kemungkinan presentasi akan dilaksanakan di aula untuk dijadikan contoh. Jika begitu, banggalah kalian yang presentasi dan dilihat oleh berpuluh-puluh pasang mata. Karena bisa menjadi contoh, sekalian tepe tepe gitu…
Siapa yang akan menerima presentasi kita?
Penguji, tentu saja. Secara formal penguji menerima laporan dan menilai presentasi kita berdasarkan cara kita menyampaikan materi. Mungkin audience lainnya juga menonton dan menerima materi yang kita bawakan. Jadi pusatkan perhatian kita pada penguji dan audience. Perlu diingat: Sesuatu yang kita rasa baik belum tentu dirasa baik oleh audience. Oleh karena itu kita harus memperhatikan dan memposisikan diri sebagai audience. Kita menjual diri, benar?
Kapan kita presentasi?
Setelah kita melakukan praktek kerja industri di industri. Atau pas kita selesai membuat Tugas Akhir dan presentasi akhir.
Bagaimana caranya?
Nah, untuk pertanyaan yang satu ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara mempresentasikan materi kita dengan baik dan berikut tips dan triknya.





Cara ber-presentasi :
1. rileks
kita harus santai dan tenang sebelum presentasi. Hal itu bisa memfokuskan kita pada materi yang akan dipresentasikan. Terik nafas, tahan, hembuskan. Lakukan berulang kali. Atau jalan-jalan untuk mengusir ketegangan, dan jangan biarkan ketegangan menguasai. Kalaupun kita gagal, dunia nggak akan runtuh. Salah itu urusan belakangan, yang penting maju. Kuncinya rileks, tenang, santai. Dengan begitu kita bisa berusaha semaksimal mungkin

2. posisi kita
audience tentu saja berada di depan kita. Jika kita menggunakan komputer sebagai alat bantu, maka usahakan jangan sampai diri kita tertutupi oleh alat bantu tersebut. Jangan menutupi layar agar materi yang kita sampaikan bisa dibaca oleh audience. Dan jangan sekali-kali membelakangi audience. Perlihatkan muka dan bidang dada. Artinya kita menghadap audience.
3. posisi berdiri
tegap, jangan menunduk. Jangan klelat-klelet seperti orang mo nikah. Tegas dan sopan.
4. gunakan bahasa tubuh
sebagian orang merasa nyaman dengan gerakan alis, tangan, ataupun tubuh kita yang lain pada saat kita menyampaikan materi. Biarkan tubuh kita berbicara. Jangan hanya mendiamkan tangan, dan berekspresi datar. Senyuman bisa membantu, asal tidak sering-sering.
5. senyum
nah, untuk yang satu ini, lemparkan senyuman selama kurang lebih satu detik atau lebih pada saat jeda. Misalnya pada awal presentasi, atau akhir presentasi. Caranya adalah pandang audience sebentar lalu senyum. Jangan terlalu lama, dan jangan terlalu sebentar. Setelah itu anda bisa melanjutkan presentasi.
6. pandang audience
jangan menatap dengan tatapan kosong. Jangan memandang lantai. Jangan memandang menerawang ke atas. Cukup anda memandang audience. Atau jika ingin memalingkan anda bisa memandang ke jendela luar, lukisan, jam dinding, atau komputer, bisa juga layar. Hanya saja jangan terlalu lama, meskipun anda menggunakan komputer dan di dalamnya ada ulasan materi anda. Tapi pusat perhatian anda adalah audience. Atau penguji.
7. gunakan catatan kecil
jika boleh, anda bisa menggunakan catatan kecil yang berisi point-point yang harus disampaikan kepada audience. Jangan terlalu banyak menulis sesuatu karena akan memakan waktu untuk membacanya. Cukup judul atau kata kunci yang akan disampaikan. Menyontek itu perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar